Senin, 13 April 2009

VITAMIN A

Vitamin A termasuk vitamin yang larut dalam lemak. Selama absorpsi, vitamin yang larut dalam lemak masuk dalam sistem limfatik dalam chylomicrons sebelum masuk ke dalam aliran darah, di mana vitamin tersebut membutuhkan protein carier untuk transport. Vitamin yang larut dalam lemak berpartisipasi dalam beberapa aktivitas tubuh, tetapi jika kelebihan dissimpan di dalam hati dan jaringan adiposa.

A. Struktur Vitamin A

Ada 3 bentuk Vitamin A yang aktif di dalam tubuh yaitu retinol, retinal dan asam retinoat. Secara kolektif, senyawa tersebut dikenal sebagai retinoid. Dalam sumber hewani, vitamin A dijumpai dalam bentuk retinyl ester yang siap untuk dicerna dan diabsorpsi menjadi retinol di dalam usus. Sumber nabati vitamin A mengandung karotenoid. Hal yang paling penting untuk dipelajari adalah beta-carotene, yang dapat membelah menjadi retinol di dalam hati dan usus. Beta –carotene sebagai perkusor vitamin A.
a. Retinol :
Sebuah alkohol primer yang menagandung cincin beta-ionone dengan sebuah rantai cabang tak jenuh, retinol ditemukan pada sumber hewani sebagai sebuah retynil ester dengan rantai panjang asam lemak.
b. Retinal
Merupakan sebuah aldehid berasal dari oksidasi retinol. Perubahan retinol menjadi retinal bersifat reversible ( bolak-balik ).
c. Asam Retinoat
Merupakan sebuah asam berasal dari oksidasi retinal. Perubahan retinal menjadi asam retinoat bersifat irreversible ( tidak dapat bolak-balik ).
d. Beta-carotene
Sumber nabati mengandung beta-carotene, yang dapat pecah menjadi dua molekul retinal di dlam usus.

B. Absorpsi dan Transpor Vitamin A

Transpor ke hati : Retinol ester yang berasal dari makanan dihidrolisis di dalam mukosa usus, melepaskan retinol dan asam lemak bebas. Retinol yang berasal dari ester dan dari pemecahan serta reduksi karotin diesterifikasikan menjadi sebuah chylomicrons dan disimpan di dalam hati.
Pelepasan dari liver : Ketika dibutuhkan, retinol dilepas dari hati dan ditranspor ke jaringan ekstrahepatik oleh plasma retinol binding protein ( RBP ). Pemberian retinol RBP untuk reseptor spesifik pada permukaan sel jaringan peripheral, yang “mengizinkan” retinol untuk masuk. Beberapa jaringan mengandung sebuah cellular retinol-binding protein yang membawa retinol ke bagian nukleus dimana protein bertugas seperti hormon steroid.
Di dalam target tissues atau sel yang dituju,retinol dioksidasi menjadi asam retinoat.

C. Fungsi Vitamin A
1. Membantu penglihatan
2. Berperan dalam sintesa protein dan diferensiasi sel ( terutama mempertahankan kesehatan jaringan epitel dan kulit).
Permukaan tubuh di dalam maupun di luar dilapisi oleh sel epitel. Jaringan epitel pada tubuh yaitu pada kulit dan vitamin A membantu melindungi kulit dari cahaya matahari. Di dalam jaringan epitel terdapat membran mukosa misalnya di dalam usus.
Vitamin A membantu diferensiasi sel epitel dan sel goblet. Lapisan mukosa dan perlindungan sel epitel dari serangan mikroorganisme dan zat berbahaya lainnnya. Tanpa vitamin A, struktur dan fungsi sel di dalam membran mukosa rusak.
3. Berperan dalam reproduksi dan pertumbuhan
Pada pria, vitamin A berperan dalam perkembangan sperma dan pada wanita, vitamin A mendukung perkembangan janin selama kehamilan.
Seperti yang telah disebutkan vitamin A memiliki beberapa tugas yang spesifik. Retinol mendukung reproduksi. Retinal aktif dalam penglihatan. Asam retinoat berperan seperti hormon, meregulasi diferensiasi sel, pertumbuhan dan perkembangn embrio.

Beta-carotene sebagai anti-oksidan
Di dalam tubuh, beta-carotene diberikan sebagai prekursor vitamin A. Tidak semua sumber beta-carotene dirubah menjadi vitamin A. Beberapa beta-carotene berperan sebagai anti oksidan ( pelindung tubuh untuk melawan penyakit ).

D. Kekurangan Vitamin A
Night Blindness : Kemampuan penglihatan yang menurun setelah mendapat cahaya terang di malam hari atau ketidakmampuan mata untuk melihat dalam keadaan kurang cahaya. Night blindness disebabkan kekurangn vitamin A pada bagian belakang mata yaitu retina.
Xerophthalmia : kebutaan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin pada bagian depan mata yaitu kornea.

E. Kelebihan Vitamin A
Bone Defects : Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan kerusakan pada tulang dan berlanjut pada fraktur dan osteoporosis
Birth Defects : Kelebihan vitamin A sebelum kehamilan pada minggu ke-7 dapat menyebabkan perkembangan janin yang abnormal.

F. Sumber vitamin A
Sumber makanan yang mengandung retinoid berasal dari hewan, contohnya ati, minyak ati ikan, susu, mentega dan kuning telur. Sumber nabati vitamin A tidak mengandung retinoid tetapi banyak buah-buahan dan sayuran yang mengandung prekursor vitamin A. Sayuran yang berwarna kuning dan hijau tua seperti kentang, brokoli,kacang dan wortel sedangkan buah-buahan contohnya tomat, pisang, jeruk, strawberi dan melon.
Dalam kasus ini, anak-anak di Banten dan Cianjur mengalami defisiensi protein dan kekurangan nutrisi. Akibatnya, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh berkurang termasuk vitamin A. Selain itu, vitamin A membutuhkan protein carier yaitu RBP ( retinol binding protein ) untuk transpor dari penyimpanan vitamin A di hati ke sel-sel yang membutuhkan vitamin A. Jika protein kurang, kerja RBP pun tidak efektif yang mengakibatkan transpor vitamin A terganggu terutama terhadap peran vitamin A dalam pertumbuhan.

1 komentar:

Sahabat-sahabat..ngisi yupz..
kita share hehe...

Template Design by SkinCorner